SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga menggelar Kuliah Moderasi Beragama, Selasa (16/7). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gdg KH. Hasyim Asyari tersebut merupakan rangkaian International Student Community Engagement (ISComE) yang diadakan oleh LP2M UIN Salatiga dan diikuti oleh 36 mahasiswa asing dari 13 negara seperti Thailand, India, Afghanistan, Ghana, Pakistan, Yaman, Myanmar, Gambia, Nigeria, Kongo, Sierra Leone, Zambia, dan Malaysia.
Pada kesempatan tersebut, para peserta mendapat paparan materi dan berdiskusi mengenai Moderasi Beragama bersama Dosen UIN Salatiga, Dr. Rifqi Aulia Erlangga. Secara singkat, Rifqi Aulia menerangkan bahwa nilai-nilai yang ada di dalam agama sudah moderat, maka dari itu penganut agama juga harus menerapkan nilai-nilai tersebut dengan moderat.
“Menjadi moderat artinya kita berdiri di tengah, di mana kita bisa melihat kedua sisi dengan baik dan tanpa menghakimi,” jelas Rifqi. Dirinya menguraikan bahwa sikap toleransi yang ada di Kota Salatiga adalah hasil dari penerapan nilai-nilai moderasi dalam beragama.
Sebelum mendapat materi kuliah moderasi, para peserta berkesempatan untuk belajar langsung pengelolaan kota toleran kepada Pemerintah Kota Salatiga. Wakil Rektor bidang Administrasi dan Kelembagaan UIN Salatiga, Prof. Saerozi mengatakan bahwa kedatangan mahasiswa asing pada program ISComE 2024 tersebut merupakan salah satu bentuk upaya internasionalisasi kampus UIN Salatiga.
“Kami terus berkomitmen untuk memberi manfaat terhadap sivitas akademika, masyarakat, dan pemerintah Kota Salatiga. Semoga adanya program ISComE ini dapat lebih mengenalkan Salatiga kepada dunia global,” tambahnya.
PJ Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani juga berharap para peserta dapat menikmati keindahan dan keramahan yang ditawarkan Kota Salatiga, “Semoga anda semua tidak hanya mendapat manfaat akademik tetapi juga mendapat kesan positif dari salah satu Kota Tertoleran di Indonesia ini.”