SALATIGA-Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mengikuti pembinaan bertajuk Perempuan Berkualitas dalam Keluarga dan Organisasi dari DWP Kemenag Pusat, Kamis (1/8). Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring tersebut juga melibatkan DWP UIN Raden Mas Said Surakarta dan DWP UIN Prof. Saizu Purwokerto.
Pembinaan tersebut diisi oleh Penasehat DWP Kemenag, Hj. Eny Retno Yaqut dan dihadiri oleh Wakil Penasehat DWP Kemenag, Hj. Tanti Kristiani Dasuki, serta jajaran pengurus DWP Kemenag Pusat.
Ketua DWP UIN Salatiga, Nur Setyawati Zakiyuddin, berharap kegiatan tersebut dapat membantu meningkatkan kompetensi anggota DWP dalam mengurus keluarga dan organisasi secara profesional. “Alhamdulillah hari ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat. Saya harap kesempatan ini dapat digunakan untuk bertukar informasi dan pengetahuan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua DWP UIN Salatiga juga menyampaikan program kerja yang sudah dijalankan, “DWP UIN Salatiga selalu berupaya mendukung visi-misi kampus untuk memberikan layanan terbaik bagi sivitas akademika dan masyarakat. Berbagai kegiatan yang selama ini dilaksanakan antara lain: cek kesehatan gratis, konsultasi keluarga, baksos, dan Jumat Berkah. Selain itu, DWP UIN Salatiga juga menggelar beragam seminar serta workshop terkait parenting, tata kelola daycare, dan lain sebagainya.”
Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Penasehat DWP Kemenag, Hj. Eny Retno Yaqut, ditekankan pentingnya memiliki sifat-sifat perempuan berkualitas. “Menjadi perempuan yang hebat bisa dimulai dengan memupuk rasa kepercayaan diri, kemandirian, empati, dan kecerdasan. Dengan menjadi perempuan berkualitas, kita akan mudah membuat budaya organisasi dan keluarga yang nyaman, toleran, aktif, dan setara,” jelasnya.
Beliau juga mengimbau agar usaha yang dikerjakan masing-masing DWP dipastikan legalitas izin dan dokumennya. “Senang sekali melihat DWP di PTKN aktif mengelola berbagai usaha mulai dari daycare, kantin, hingga koperasi. Satu hal yang harus dipastikan adalah legalitas izin dari usaha-usaha tersebut,” tegasnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya-jawab antara peserta dan narasumber.