SALATIGA-Dalam rangka persiapan penilaian Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, Universitas Islam Negeri Salatiga menerima Pembinaan Inovasi dan Evaluasi Pelayanan Publik Inklusif. Kegiatan yang diinisiasi oleh tim Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI tersebut diadakan selama tiga hari, Rabu-Jumat (25-27/9). Tim Sekretariat Jenderal Kemenag yang terdiri dari Chilyati (Analis SDM Aparatur Ahli Muda fungsi Tata Laksana), Riza Nugraha (Arsiparis Ahli Pertama), dan Idris Raharja (Penyusun Standar Pelayanan) berkenan hadir secara langsung untuk melakukan pembinaan dan evaluasi.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Salatiga, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, mengapresiasi adanya kegiatan itu, “Alhamdulillah setelah mendapat predikat ZI WBK, kami menerima banyak rekognisi baik secara nasional maupun internasional. Itu artinya, predikat ZI WBK yang kami terima bisa memberi dorongan untuk menjadi lembaga yang lebih baik. Dengan adanya pembinaan dan evaluasi ini, kami akan mendapat banyak masukan untuk bersiap menjadi satker WBBM.”
Dirinya berharap pembinaan dan evaluasi yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal Kemenag dapat menjadi awal positif dalam persiapan UIN Salatiga menuju satker WBBM.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh tim pembinaan dan evaluasi, pemantauan keberlanjutan dan replikasi inovasi pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggara inovasi dan memelihara kualitas inovasi yang berkelanjutan. Selanjutnya, tim pembinaan dan evaluasi juga menjelaskan bahwa perlu dilakukan evaluasi pelayanan publik inklusif ramah kelompok rentan secara berkala. Hal tersebut dilakukan agar terwujud pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. “Pelayanan yang baik akan menimbulkan kepuasan dan kepercayaan publik,” ujar tim menekankan pentingnya pelayanan prima.
Ketua Tim Kerja OKH UIN Salatiga, Diyah Rochati, M.H. yang juga merupakan ketua tim kerja lapangan ZI, menerangkan bahwa kegiatan pembinaan dan evaluasi tersebut juga bertujuan untuk memetakan inovasi yang ada di UIN Salatiga dan persiapan lomba inovasi yang diadakan oleh Kemenpan-RB. “Hari ini kami mengumpulkan semua inovator yang ada di UIN Salatiga. Semoga dengan adanya pembinaan ini, inovasi yang dicetuskan teman-teman inovator dapat semakin matang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Diyah menjelaskan bahwa sudah ada beberapa inovasi dari UIN Salatiga yang mengikuti kompetisi tingkat nasional, “Pada tahun 2022, inovasi layanan khusus difabel (Layanan Tuna Netra UIN Salatiga/LATANSA) yang digagas Kepala UPT Perpus UIN Salatiga, Dr. Wiji Suwarno berhasil masuk nominasi tingkat Kemenag untuk maju ke Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik/KIPP. Pada tahun selanjutnya, inovasi tempe Nagaton (Buah Naga dan Beton) juga maju di ajang serupa. Semoga dengan adanya pembinaan ini, akan makin banyak inovasi dari sivitas akademika yang bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat.”
Inovator beserta inovasi di UIN Salatiga yang mengikuti sesi pembinaan antara lain:
- Pusat Bantuan Hukum (Yusuf Khumaini/Fakultas Syariah)
- Biro Konsultasi Tazkia (Dr. Ahmad Sulthoni, M.Pd.)
- Smart Detector; Alat Uji Kelayakan Makanan dan Wani Obah; Aplikasi Manajemen Left Over Food (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di bawah bimbingan Kaprodi Manajemen Bisnis Syariah, Dr. Imanda)
- Pemetaan Desa Digital yang telah membawa Desa Kesongo meraih Kategori 5 Desa Terbaik Kaleidoskop Kemendes 2024 (Saipullah Hasan, M.A./Fakultas Dakwah)
- WANIC Bioreactor/Biobriket Komposit (Dr. Khusna Widyahrini/Program Pascasarjana UIN Salatiga)
- La Adjektifa/Laman Arsip Digital Jejaring Koleksi Studi Filologia (Mohamad Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Hum./Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora)
- INTEREST/Integrated Retrieval System/Sistem Temu Kembali Terintegrasi (Almer Samantha, S.IP., M.A./Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora)
- NGASTO/Simbol Perubahan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora UIN Salatiga (Ita Dwijayanti, M.Sc.)
- Lisanuttartil (Himmi Naf’an, S.E., M.M. dan Muhammad Mas’ud, M.Pd.I./Kolaborasi dosen FTIK dan tendik FUADAH)