SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga menjadi Perguruan Tinggi pertama di Indonesia yang memiliki dua jurnal berkualifikasi Quartile 1 (Q1) dari Scimago Journal Rank. Jurnal IJTIHAD terbitan Fakultas Syariah berhasil masuk Q1 setelah sebelumnya terindeks Scopus pada 2022. Selain IJTIHAD, Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) yang dikelola oleh program Pascasarjana UIN Salatiga juga telah masuk Q1 bahkan dapat mempertahankannya selama enam tahun berturut-turut.
“Alhamdulillah, bersamaan dengan bulan Syawal tahun ini, kita mendapatkan satu kabar gembira, yaitu masuknya IJTIHAD di Q1 Scimago. Hal ini membuat UIN Salatiga menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki dua jurnal internasional bereputasi internasional dengan peringkat Q1. Prestasi internasional ini semoga bisa menginspirasi dan memotivasi pengelola jurnal jurnal lain di lingkungan UIN Salatiga untuk terus berpacu meraih prestasi gemilang,” ujar Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy.
Dirinya menilai, raihan IJTIHAD tersebut dapat mengukuhkan posisi UIN Salatiga di kancah akademik nasional dan internasional. Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin mengatakan bahwa keberadaan IJIMS, IJTIHADm dan jurnal PTKI lain di jajaran tertinggi daftar ranking SJR adalah buah kerja sistematis dan kolaboratif yang tidak semata mengharumkan nama UIN Salatiga tetapi juga berimbas pada nama baik PTKIN serta Kementerian Agama.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi, mengaku bangga dengan capaian perkembangan jurnal PTKIN. “Kini di lingkungan PTKIN, terdapat 37 jurnal yang terindeks Scopus. Artinya, jurnal-jurnal di PTKIN telah diakui dan memiliki reputasi internasional,” jelasnya.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Direktur PTKI, pihaknya akan terus mendorong peningkatan kualitas jurnal PTKI melalui berbagai program. Beberapa program yang telah disiapkan seperti workshop tata kelola jurnal, peningkatan pengelola jurnal PTKI, dan penghargaan bagi jurnal berreputasi. (nhl)