Persentase Lulus Lebih dari 90, LPTK UIN Salatiga Jadi yang Terbaik

SALATIGA-Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Salatiga menggelar Seminar Nasional Ekonomi Kreatif bertema Menjaga Stabilitas Ekonomi Pasca Pandemi, Kamis (29/9). Kegiatan yang digelar di Gedung Auditorium dan Student Center UIN Salatiga tersebut diisi oleh Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI); Risqi Dedy Kurniawan (Branch Manager PT Tri Wiguna Kencana); Faisal H. Basri (Ahli Ekonomi); dan Lilik Wahyudi (Head of Region Central Java PT. Dua Kelinci).

Pada kesempatan itu, Sandiaga berpesan agar para mahasiswa terus mengasah kecakapan dan kompetensi. “Dalam waktu dekat Indonesia akan menyongsong bonus demografi. Kesempatan ini tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja. Generasi muda harus terus berinovasi agar roda perekonomian yang sedang dalam masa perbaikan ini bisa terus berputar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menparekraf RI yang hadir secara daring melalui aplikasi Google Meet tersebut mengatakan bahwa ekonomi kreatif sangat erat kaitannya dengan Kota Salatiga, “Baru-baru ini saya berkesempatan datang ke Salatiga. Salatiga adalah kota kecil yang unik dan berdaya saing kuat. Dengan kuliner unggulannya, Salatiga bisa maju menjadi kota gastronomi dunia versi UNICEF. Tentu mahasiswa yang ada di Salatiga juga harus ikut andil dalam proyek ini, karena sejatinya inovasi dan kreativitas anak mudalah yang bisa mengembangkan perekonomian selepas kita terdampak pandemi.”

“Mari bersama kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” imbaunya mengakhiri sesi pemaparan materi.

Hal serupa juga disampaikan oleh pemateri Faisal H. Basri. Dirinya menilai pemuda adalah ujung tombak perkembangan ekonomi setelah pandemi. “Kalau tidak ada pemuda yang bergerak dan memaksimalkan teknologi untuk kepentingan bersama, dalam hal ini perekonomian, maka kita akan masih terus terpuruk,” tambahnya.

Selain Sandiaga dan Fahmi yang memaparkan materi mengenai peran generasi muda dalam perkembangan ekonomi kreatif, dua pemateri lain, yaitu Risqi dan Lilik memaparkan materi mengenai pentingnya digitalisasi UMK/usaha. Menurut Lilik, digitalisasi ekonomi semakin berkembang dengan baik setelah adanya pandemi. Risqi menambahkan, dalam mengelola ekonomi digital, pengusaha harus/produsen harus dapat membangun kepercayaan/trust dari konsumen, “Dengan adanya trust konsumen, kita dapat mengembangkan usaha dengan lebih mudah.”

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Salatiga, Sidqon Maesur berharap mahasiswa dapat mengambil manfaat dari pemaparan pemateri pada seminar tersebut, “Seminar kali ini mendatangkan sosok-sosok yang kompeten di bidangnya. Semoga melalui kesempatan ini mahasiswa UIN Salatiga bisa mendapat insight baru.”

Sidqon juga berpesan agar mahasiswa selalu menjaga semangat untuk berkreasi. “Mahasiswa harus punya semangat untuk bikin inovasi, jadi di masa yang akan datang, Anda berkesempatan untuk menciptakan lapangan kerja,” katanya.

SALATIGA-Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Salatiga menggelar Seminar Nasional Ekonomi Kreatif bertema Menjaga Stabilitas Ekonomi Pasca Pandemi, Kamis (29/9). Kegiatan yang digelar di Gedung Auditorium dan Student Center UIN Salatiga tersebut diisi oleh Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI); Risqi Dedy Kurniawan (Branch Manager PT Tri Wiguna Kencana); Faisal H. Basri (Ahli Ekonomi); dan Lilik Wahyudi (Head of Region Central Java PT. Dua Kelinci).

Pada kesempatan itu, Sandiaga berpesan agar para mahasiswa terus mengasah kecakapan dan kompetensi. “Dalam waktu dekat Indonesia akan menyongsong bonus demografi. Kesempatan ini tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja. Generasi muda harus terus berinovasi agar roda perekonomian yang sedang dalam masa perbaikan ini bisa terus berputar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menparekraf RI yang hadir secara daring melalui aplikasi Google Meet tersebut mengatakan bahwa ekonomi kreatif sangat erat kaitannya dengan Kota Salatiga, “Baru-baru ini saya berkesempatan datang ke Salatiga. Salatiga adalah kota kecil yang unik dan berdaya saing kuat. Dengan kuliner unggulannya, Salatiga bisa maju menjadi kota gastronomi dunia versi UNICEF. Tentu mahasiswa yang ada di Salatiga juga harus ikut andil dalam proyek ini, karena sejatinya inovasi dan kreativitas anak mudalah yang bisa mengembangkan perekonomian selepas kita terdampak pandemi.”

“Mari bersama kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” imbaunya mengakhiri sesi pemaparan materi.

Hal serupa juga disampaikan oleh pemateri Faisal H. Basri. Dirinya menilai pemuda adalah ujung tombak perkembangan ekonomi setelah pandemi. “Kalau tidak ada pemuda yang bergerak dan memaksimalkan teknologi untuk kepentingan bersama, dalam hal ini perekonomian, maka kita akan masih terus terpuruk,” tambahnya.

Selain Sandiaga dan Fahmi yang memaparkan materi mengenai peran generasi muda dalam perkembangan ekonomi kreatif, dua pemateri lain, yaitu Risqi dan Lilik memaparkan materi mengenai pentingnya digitalisasi UMK/usaha. Menurut Lilik, digitalisasi ekonomi semakin berkembang dengan baik setelah adanya pandemi. Risqi menambahkan, dalam mengelola ekonomi digital, pengusaha harus/produsen harus dapat membangun kepercayaan/trust dari konsumen, “Dengan adanya trust konsumen, kita dapat mengembangkan usaha dengan lebih mudah.”

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Salatiga, Sidqon Maesur berharap mahasiswa dapat mengambil manfaat dari pemaparan pemateri pada seminar tersebut, “Seminar kali ini mendatangkan sosok-sosok yang kompeten di bidangnya. Semoga melalui kesempatan ini mahasiswa UIN Salatiga bisa mendapat insight baru.”

Sidqon juga berpesan agar mahasiswa selalu menjaga semangat untuk berkreasi. “Mahasiswa harus punya semangat untuk bikin inovasi, jadi di masa yang akan datang, Anda berkesempatan untuk menciptakan lapangan kerja,” katanya.

Leave a Reply