SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga menjadi pilot project pembangunan Kampus Kebangsaan. Hal tersebut ditandai dengan dibukanya Warung NKRI Digital dan rangkaian kegiatan kick off jurnalis kebangsaan serta orasi kebangsaan pada Selasa (20/8). Warung NKRI Digital dibangun untuk mendukung digitalisasi dalam rangka penyebaran informasi dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme.
“UIN Salatiga memiliki visi menjadi Green Wasathiyah Campus, maksudnya UIN Salatiga tidak hanya menjadi kampus ramah lingkungan tetapi juga menjunjung tinggi moderasi. Melalui pilot project pembangunan Kampus Kebangsaan ini, semoga UIN Salatiga bisa menjadi pionir kampus moderat,” ujar Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy. Lebih lanjut, dirinya berharap kerja sama antara UIN Salatiga dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dapat terus berlanjut dan diperluas.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Roedy Widodo berkesempatan memberikan orasi kebangsaan secara langsung. Orasi kebangsaan disampaikan di hadapan 2517 mahasiswa baru UIN Salatiga yang hadir di Gedung Auditorium Prof. Dr. H. Achmadi, Kampus III.
Dalam paparannya, Roedy Widodo menyampaikan bahwa terorisme dapat muncul dari sikap intoleransi yang berkembang menjadi radikalisme. Dirinya juga menekankan pentingnya mewaspadai zero attack terrorism, “Di era digital ini, zero attack terrorism harus lebih diperhatikan. Karena paham terorisme jenis ini dapat mengancam dari paparan media sosial yang setiap hari kita pakai.”
Terakhir, Roedy Widodo mengajak para mahasiswa untuk aktif berperan dalam penanggulangan terorisme. “Terorisme ini harus kita kalahkan bersama. Harus ada campur tangan dari berbagai pihak untuk menangkal dan melawannya. Maka dari itu kuatkan wawasan kebangsaan dan tanamkan rasa nasionalisme,” pungkasnya. (nhl)