UIN Salatiga Kirim Empat Pemakalah di AICIS 2024, Bahas Peran Agama Atasi Krisis Kemanusiaan

SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga mengikuti ajang Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang digelar di UIN Walisongo Semarang, Kamis-Minggu (1-4/2). AICIS 2024 mengangkat tema besar Memaknai Ulang Peran Agama dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan: Menghadapi Isu Perdamaian, Keadilan, dan Hak Asasi Manusia. Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy menyambut positif adanya gelaran tersebut.

“Alhamdulillah kita dapat berpartisipasi aktif dalam AICIS 2024. Tema yang diangkat AICIS 2024 sangat penting apalagi akhir-akhir ini beberapa masalah kemanusiaan besar sedang terjadi, seperti adanya genosida di Gaza, Palestina dan masalah terkait pengungsi Rohingya yang dipaksa pergi dari tanah airnya. Semoga dengan partisipasi aktif di AICIS 2024, kita bisa meningkatkan kesadaran terhadap isu kemanusiaan,” jelas Prof. Zakiyuddin lebih lanjut.

Dirinya menilai peran agama harus selalu dikedepankan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan keadilan, perdamaian, dan hak asasi manusia yang sangat fundamental, “Menghadapi krisis kemanusiaan dengan baik adalah tanggung jawab kita bersama, maka dari itu kita harus dapat memberikan aksi nyata sesuai dengan bidang keahlian kita sehingga jalan keluar dari berbagai krisis ini dapat segera ditemukan.”

Pada gelaran AICIS 2024, UIN Salatiga mengirim empat pemakalah yang membahas berbagai persoalan terkait kemanusiaan, perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia. Keempat pemakalah tersebut adalah: Prof. Dr. Phil Asfa Widiyanto (Agama Minoritas dan Kedamaian Hadir Berdampingan: Dinamika Jamaah Ahmadiyyah di Malang, Indonesia); Miftachudin, M.A. (Pendekatan Transdisipliner dalam Pendidikan Islam: Memetik Hikmah dari Pengalaman Mengajar Anak Teroris di Pesantren Rumah Asuh, Jawa Tengah, Indonesia); Aufa Abdillah, M.Psi. (Psikologi Perilaku Laki-laki dan Perempuan dalam Islam); dan Kholifatun Nur Mustofa, M.H. (Otoritas Agama dan Perkembangan Hukum Keluarga di Indonesia: Kontribusi Majelis Ulama Indonesia pada Dinamika Status Hukum Pernikahan Beda Agama).

AICIS 2024 berhasil mengumpulkan 1957 makalah dengan 328 makalah yang lolos seleksi untuk didiskusikan secara langsung; 80 makalah diantaranya akan dipublikasiskan melalui 20 Jurnal PTKI yang terindeks Scopus, termasuk jurnal IJIMS dan IJTIHAD dari UIN Salatiga. Sedangkan 100 makalah lainnya akan akan dipublikasikan melalui jurnal-jurnal terindeks SINTA.

Selain pemaparan makalah dan diskusi yang melibatkan berbagai ahli dari dalam dan luar negeri, AICIS 2024 juga diisi dengan KTT Pemimpin Agama yang akan dihadiri para pemimpin otoritas agama dari berbagai negara di wilayah Asia Tenggara. Forum tersebut akan melahirkan kesepakatan rekomendasi dalam bentuk Semarang Charter yang direncanakan akan diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk disuarakan secara global di PBB.

14 tokoh agama yang dijadwalkan hadir dalam forum KTT Pemimpin Agama itu antara lain: KH. Yahya Cholil Staquf (Indonesia); Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MA (Indonesia); Prof. Dr. Hilman Latief (Indonesia); Prof. Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia); Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Kamboja); YB Datuk Dr. Hasan bin Bahrom (Malaysia); Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo (Thailand); Dr. A. Elga J. Sarapung (Indonesia); I Nyoman Jujur (Indonesia); Prof. Dr. Hassanein Al-Saeed Hassanein Ahmed (Mesir); dan Dr. Jassim Mohammed Harjan (Iraq). (nhl)