SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga menerima kunjungan Benchmarking Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Senin (27/11). Penerimaan kunjungan tersebut merupakan bukti dukungan UIN Salatiga terhadap pembangunan Zona Integritas di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Rombongan UIN Suska Riau diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Salatiga, Dr. Suwardi, M.Pd.
“Alhamdulillah, hari ini kita dapat berjumpa dalam kegiatan benchmarking. Adanya kunjungan ini menandai jalinan persaudaraan antara UIN Salatiga dan UIN Suska Riau. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,” ujar Dr. Suwardi.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor II UIN Salatiga mengatakan bahwa proses membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM adalah proses yang panjang dan berliku. “Untuk mencapai WBK, semua bagian harus turut serta. Selain itu, kita juga dituntut bersabar untuk mencapai predikat tersebut,” lanjutnya.
Dekan FDK UIN Suska Riau, Prof. Imron Rosidi menyampaikan apresiasi atas kesediaan dan keramahtamahan yang diberikan UIN Salatiga dalam menerima kunjungan tersebut, “Kami sangat terkesan dengan penyambutan yang diberikan oleh UIN Salatiga. Terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan.”
Dirinya menjelaskan bahwa pihaknya telah ditunjuk menjadi pilot project pembangunan Zona Integritas di UIN Suska Riau, “Sejak 2021 yang lalu kami telah menerima amanah untuk menjadi pilot project pembangunan ZI di UIN Suska. Semoga dengan kedatangan kami di UIN Salatiga, kami bisa banyak belajar sehingga kami bisa mengikuti jejak UIN Salatiga yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan.”
Selanjutnya, tim ZI FDK UIN Suska Riau berkesempatan untuk berdiskusi dengan tim ZI UIN Salatiga yang pada kesempatan tersebut dipimpin oleh Kepala Bagian Umum dan Akademik, Diyah Rochati, M.H.
“Kunci dalam membangun reformasi birokrasi di satuan kerja adalah dengan menertibkan administrasi/evidens. Hal itu dikuatkan dengan adanya inovasi yang bermanfaat dan komitmen yang kuat dari semua lapisan yang ada di satuan kerja. Tanpa sinergi yang kuat predikat ZI menuju WBK/WBBM akan sulit tercapai,” jelasnya mengawali pemaparan.
Lebih lanjut, Koordinator Lapangan Pembangunan ZI UIN Salatiga itu menyatakan bahwa dukungan dari pimpinan juga berperan penting dalam pembangunan ZI, “Tanpa adanya dorongan dari pimpinan, staf lainnya akan susah mencapai tujuan. Yang tidak kalah penting adalah peran Agen Perubahan di satuan kerja. Peran Agen Perubahan tidak hanya di dalam kampus tetapi juga di luar kampus. Karena sejatinya ZI bukan hanya soal tertib administrasi tetapi juga bagaimana satuan kerja dapat melayani masyarakat.”
Setelah sesi diskusi, Tim ZI dari kedua PTKIN berkeliling untuk melihat secara langsung beberapa inovasi Zona Integritas yang ada di UIN Salatiga.