SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga mengikuti dan mendukung kegiatan Anual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 yang digelar di UIN Sunan Ampel Surabaya selama tiga hari mulai Selasa-Kamis, 2-4 Mei 2023. Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy menilai gelaran AICIS 2023 yang mengangkat tema Kontekstualisasi Fiqh untuk Peradaban dan Kehidupan Manusia itu memiliki tempat strategis untuk menyelesaikan masalah dan isu kemanusiaan serta lingkungan yang dihadapi manusia di era 4.0.
“AICIS yang merupakaan kegiatan tahunan yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama RI ini bisa menjadi ajang pertukaran gagasan antara akademisi dan bisa menjadi media untuk berbagi pengetahuan mengenai manajemen pengelolaan jurnal ilmiah,” jelas Prof. Zakiyuddin lebih lanjut.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UIN Salatiga juga menyampaikan apresiasi dan selamat untuk pengelola Jurnal Ilmiah IJIMS yang telah berhasil menjadi Jurnal Terbaik Peringkat 1 Asia dan Peringkat 6 Dunia pada pada kategori Religious Studies versi Scimago Journal Rank, “Selamat sekali lagi untuk para pengelola IJIMS dan segenap sivitas akademika UIN Salatiga. Keberhasilan IJIMS merupakan bentuk sense of competitiveness dan sense of collaboration. Semoga capaian ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang.”
Sedangkan Direktur Jenderal Pendis Kemenag, Prof. M. Ali Ramdhani mengatakan setidaknya ada lima hal baru dalam gelaran AICIS 2023, di antaranya yaitu:
Pertama, AICIS 2023 dirancang sebagai forum indept discussion di bidang ilmu fiqh, sehingga temanya lebih fokus.
Kedua, AICIS 2023 mengintegrasikan kajian teoritis dengan pengalaman empiris, tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan spirit perdamaian dalam kehidupan beragama, dengan mempertemukan para pelaku di lapangan dan akademisi ternama.
Ketiga, untuk pertama kalinya, penyelenggaraan AICIS berkolaborasi dengan 10 Jurnal PTKI Terindeks Scopus dari 55 Jurnal Terindeks Scopus yang mendaftar sebagai mitra AICIS. Sebagai tindak lanjutnya, naskah yang terpilih yang dipresentasikan, selanjutnya akan dikelola sesuai standar penanganan naskah jurnal, dan akan dipublikasikan di Jurnal terindeks Scopus.
Keempat, jika AICIS sebelumnya lebih berorientasi pada apresiasi kinerja akademik, AICIS 2023 lebih berorientasi pada policy recommendation.
Kelima, dalam rangka mendukung program transformasi digital Kementerian Agama, penyelenggaraan AICIS 2023 dilandasi spirit dan mindset digital, sehingga semua aspek penyelenggaraan berbasis digital.
Prof. Ali Ramdhani berharap konferensi AICIS 2023 dapat bermanfaat, dan menghasilkan rumusan Surabaya Charter yang nanti akan dideklarasikan bersama. “AICIS 2023 adalah forum akademik yang merumuskan berbagai solusi atas tantangan riil pada permasalahan-permasalahan nyata kemasyarakatan,” pungkasnya.