SALATIGA-Aksi kekerasan dan tindak kriminal di kalangan remaja makin memprihatinkan. Hampir setiap hari media cetak dan elektronik menyajikan kasus-kasus kenakalan remaja, seperti tawuran, bullying, pemerkosaan, penganiayaan, hingga perampasan yang menimbulkan banyak korban. Menyikapi hal tersebut, dosen Universitas Islam Negeri Salatiga, Lilik Sriyanti berkolaborasi dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah mengadakan forum edukasi yang dikemas dalam kegiatan diskusi dan dialog interaktif bertajuk Penguatan Karakter Bangsa di Resto Banaran Sky View, Selasa (8/10).
Dalam paparannya, Lilik mengatakan bahwa kenakalan remaja tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi ada pemicunya, “Remaja yang melakukan aksi kenakalan bisa saja memiliki luka batin atau ada kekosongan dalam jiwanya.”
Lebih lanjut, Lilik menilai kurikulum merdeka yang diberlakukan di sekolah sudah sarat pendidikan karakter dan bisa menjadi salah satu cara untuk menekan terjadinya aksi kenakalan remaja. “Memang (isi kurikulum merdeka) sudah sarat pendidikan karakter. Tetapi dalam implementasinya tetap harus didampingi, dipantau, dan dievaluasi oleh pihak-pihak berwenang. Ruh dari kurikulum merdeka ini harus bisa ditangkap seutuhnya oleh pendidik,” ujar Lilik dihadapan peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa UIN Salatiga dan UNDIP.
Secara garis besar, Lilik menjelaskan bahwa kenakalan remaja bisa saja bersumber dari pola pengasuhan yang kurang tepat, “Remaja itu mempunyai karakteristik khas sehingga menghadapi remaja perlu strategi komunikasi yang humanis, dengan membangun dialog, bukan instruksi tapi diskusi.”
Lilik menutup paparan dengan menegaskan bahwa pada kasus bullying, baik korban maupun pelaku harus sama-sama mendapat pendampingan. Hal tersebut didasari pemahaman bahwa pelaku adalah juga korban, bisa jadi korban salah asuhan, korban keadaan, maupun korban lingkungan.
Selain Lilik, diskusi dan dialog interaktif itu juga menghadirkan Anggota DPRD Provinsi Jateng, Ida Nurul Farida, dan Kabid Pembinaan Diksus Disdikbud Provinsi Jateng, Sunarto. Diskusi Penguatan Karakter Anak Bangsa yang masuk dalam acara Prime Topic tersebut disiarkan secara langsung melalui radio RDI Pandanaran 91.8 FM dan Radio Citra Kendal 99.7 FM, serta disiarkan tunda melalui iNews TV dan TATV Solo. (llk/nhl)