SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga kembali mendatangkan mahasiswa baru melalui program repatriasi. Pada tahun akademik 2024/2025, UIN Salatiga menerima empat mahasiswa program repatriasi dari Sekolah Indonesia Davao (SID), Filipina. Pada tahun akademik sebelumnya, UIN Salatiga juga menerima 20 mahasiswa program repatriasi dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sabah, Malaysia.
Penerimaan mahasiswa program repatriasi tersebut diadakan setelah upacara HUT ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8). Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah beasiswa untuk mahasiswa program repatriasi.
“Alhamdulillah, sudah dua tahun UIN Salatiga menjalankan program repatriasi. Program ini adalah bagian dari upaya UIN Salatiga untuk memfasilitasi pendidikan anak bangsa yang lahir dan tumbuh di luar tanah air,” jelasnya lebih lanjut.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Kepala Pusat Kerja Sama Internasional (PKSI) LP2M UIN Salatiga, Marisa Fran Lina, keempat mahasiswa asal Filipina itu telah datang sejak Jumat (16/8), “Syukur Alhamdulillah semua proses kedatangan berjalan dengan lancar. Ini semua tentu tak lepas dari dukungan para pimpinan. InsyaAllah proses perkuliahan akan berjalan dengan lancar, mengingat keempatnya sudah fasih berbahasa Indonesia karena selama sekolah di SID diwajibkan memakai bahasa Indonesia.”
Keempat mahasiswa program repatriasi asal Filipina tersebut akan melanjutkan studi di berbagai prodi seperti Tadris Bahasa Inggris, Perpustakaan dan Sains Informasi, serta Teknologi dan Informasi. (mfl/ed nhl)