SALATIGA-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Salatiga menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Ekonomi dan Bisnis Islam, Rabu (17/7). Kegiatan yang mengangkat tema Islamic Economics as a New Hope for Global Justice tersebut dihadiri oleh peserta dari 13 negara seperti Thailand, India, Afghanistan, Ghana, Pakistan, Yaman, Myanmar, Gambia, Nigeria, Kongo, Sierra Leone, Zambia, dan Malaysia.
Konferensi diisi langsung oleh Dekan FEBI UIN Salatiga, Dr. Mochlasin, dan Sekretaris Jurusan FEBI UIN Salatiga, Agung Guritno.
“Saat ini, sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme saat ini telah menjadi sistem mainstream. Bahkan mengutip pendapat Fukuyama, kapitalisme telah dianggap sebagai sistem ekonomi yang final dan terbaik di dunia kontempoter. Namun demikian, masih dijumpai kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi dan krisis keuangan yang berulang,” ujar Mochlasin dalam paparannya.
Menambahi paparan Dekan FEBI, Agung menjelaskan bahwa dalam kondisi di mana ketidakadilan semakin merajalela, ekonomi Islam bisa menjadi harapan baru yang dapat diterapkan. “Ekonomi Islam menjadi sistem third way bagi terciptanya keadilan global yang diimpikan oleh warga dunia,” urainya.
Selanjutnya, mantan praktisi bank syariah tersebut juga menjelaskan mengenai kondisi serta praktik serta praktik keuangan Islam di Indonesia.