SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga berupaya memberikan layanan prima untuk masyarakat dan sivitas akademika. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) bagi peserta difabel. Pada seleksi UM-PTKIN 2024, ada dua orang peserta difabel (tuna wicara dan tuna grahita) yang mengabil titik lokasi ujian di UIN Salatiga.
Keduanya menggunakan ruang ujian yang mudah diakses dan didampingi oleh pendamping khusus yang membantu pengoperasian komputer. Penanggung jawab seleksi UM-PTKIN titik lokasi UIN Salatiga, Prof. Muh. Saerozi menegaskan pihaknya akan memberikan yang terbaik untuk semua peserta. “Kami siapkan semua yang dibutuhkan oleh peserta termasuk kebutuhan peserta difabel. Kami bahkan menyiapkan pendamping khusus yang bisa membantu peserta dalam mengoperasiskan komputer. Semua ini dilakukan untuk memastikan UIN Salatiga memberikan pelayanan paling baik bagi masyarakat dan sivitas,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan tersebut.
Sebanyak 1454 calon mahasiswa baru mengikuti seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di titik lokasi Universitas Islam Negeri Salatiga. Seleksi UM-PTKIN di UIN Salatiga digelar selama empat hari mulai dari Senin-Kamis (24-27/6).
Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy mengungkapkan rasa syukur atas adanya peningkatan peminat di UIN Salatiga, “Alhamdulillah ada peningkatan peminat di UIN Salatiga. Menurut data, ada 1480 peserta yang menjadikan UIN Salatiga sebagai pilihan pertama pada seleksi UM-PTKIN kali ini. Jumlah tersebut tentu lebih banyak dari tahun lalu.”
Dirinya menilai hal itu merupakan cerminan dari keberhasilan membangun citra baik UIN Salatiga pada level regional, nasional, dan internasional. “Tentu hal ini (kualitas pendidikan dan pembangunan citra baik) akan selalu kami tingkatkan. Perlahan kami akan mengembangkan program studi lainnya, menambah berbagai fasilitas perkuliahan, serta memaksimalkan sosialiasi,” tambahnya.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara pembukaan seleksi UM-PTKIN di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin (24/6). Menag menekankan pentingnya sosialisasi untuk meningkatkan peminat seleksi PMB PTKIN, “Sejatinya PTKIN itu memiliki nilai plus dibandingkan perguruan tinggi lainnya. Dengan adanya prodi yang menekankan pada aspek agama, PTKIN diharapkan bisa menjadi border moral bagi generasi muda di zaman yang serba borderless ini.”
Menurut keterangan yang diberikan oleh Ketua Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2024, H. Nyanyu Khodijah, seleksi UM-PTKIN 2024 diikuti oleh 58 PTKIN dan satu PTN. Dari 111.124 peminat, ada 92.252 yang melanjutkan menjadi peserta seleksi UM-PTKIN. Mereka akan berkompetisi untuk merebutkan kursi yang tersedia di 1306 program studi yang ditawarkan. (nhl)